Kamis, 30 April 2009

pengkajian abdomen

Materi praktikum KMB Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi
Warna kulit merata(normal);kuning(ikterus/hiperbilirubin);merah/biru (perdarahan); mengkilap (asites)
Bentuk cekung (ski); flat (datar); R (sedikit menonjol keatas); P (asites)
Penyebab distensi : adanya fetus, lemak, angin, massa tumor, cairan.
Umbilikulus inverted; menonjol
Kesimetrisan kanan dan kiri dari umbilikulus
Auskultasi
Bising usus pada kuadran kanan bawah karena terdapat katup ilesekal. Bila tidak terdengar stetoskop diarahkan lebih ke atas mengikuti arah kolon.
Perkusi
Tujuan: untuk mengetahui ukuran hepar
Prosedur:
Perkusi midklavikula pada abdomen (suara thympani seperti angin atau kembung), perkusi sampai kearah kepala. Terdengar dullness perkusi dihepar. Tandai batas dan thympani dan dullness. Perkusi lagi ke atas sampai terdenar resonan. Tandai batas suara antara paru dan hepar. Ukur kedua tanda. Ukuran hepar normal 6-12 cm.

Tujuan: pemeriksaan adanya penumpukan cairan
Prosedur fluid wave test:
Letakkan tangan asisten atau klien ulnar ke arah bawah di midline abdomen untuk mencegah gelombang cairan tidak ditransmisikan lewat jaringan abdomen. Letakkan kedua tangan pemeriksa si kedua sisi pinggang klien. Ketuk secara tiba-tiba dengan tangan yang satu. Cairan akan terdeteksi dengan tangan yang lain.

Palpasi hepar
Hepar yang normal tidak dapat teraba.
Prosedur:
Pemeriksa berdiri di kanan klien. Taruh tangan kiri dibawah hepar. Letakkan tangan kanan diatas hepar. Tangan kiri diangkat keatas, tangan kanan ditekan meraba ujung hepar dibawah tulang rusuk.
Palpasi kandung empedu
Prosedur:
Lakukan palpasi dalam dibawah kosta terakhir, minta klien tarik nafas. Bila nafas klien berhenti, maka nyeri palpasi kolelitiasis +
Pemeriksaan apendik
Minta klien mengangkat kaki kanannya, dan pemeriksa mendorong lutut klien, bila klien merasa nyeri maka kemungkinan terjadi peradangan di usus buntu. Cara kedua: arahkan kaki kanan klien keluar sumbu tubuh, lalu lakukan fleksi-ekstensi. Bila klien merasa nyeri maka kemungkinan terjadi peradangan di usus buntu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar