Selasa, 13 Oktober 2009

Penkes HIV penting

3 anak usia 16-18 th, dua diantaranya positif mengidap Hepatitis C dan salah satunya positif HIV. ketika ditanya alasan kenapa mau menggunakan narkoba, mereka menjawab "kalau saya tahu bila menggunakan narkoba bisa berakhir seperti ini tentu saya nggak mau menggunakannya". mereka hanya dilarang menggunakan narkoba tanpa tahu alasannya. jika mereka tahu satu pil inex dapat mengakibatkan HIV positif dan Hepatitis C, tentu mereka tidak akan pernah mau menggunkannya.

Teori-Teori Penuaan

Teori Biologis
Teori Radikal Bebas
Penuaan disebabkan akumulasi kerusakan ireversibel akibat sengawa pengoksidasi lemak, protein, dan karbohidrat. Vitamin A, C, E dan niasin dapat menetralkan efek radikal bebas dan memperpanjang hidup.
Teori Cross-Link
Molekul kolagen dan elastin, komponen jaringan ikat membentuk senyawa yang lama meingkatkan rigiditas (kekakuan) sel. Seperti pada kulit yang keriput, kolegen semakin lama semakin bertambah naumun elastisitasnya semkin lama semkin berkurang. Contoh yang lain meliputi penurunan kekuatan daya rentang dinding arteri, tanggalnya gigi, dan tendon kering dan berserat.
Teori imunologis
Dua masalah yaitu autoimunitas dan imunodefisiensi. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membedakan proteinnya sendiri dengan protein asing; system imun menyerang dan menghancurkan jaringannya sendiri pada kecepatan yang meningkat secara bertahap. Kemampuan system imun untuk menghancurkan bakteri, virus, dan jamur melemah; bahkan, system ini mungkin tidak memulai serangannya sehingga sel mutasi terbentuk beberapa kali.
Implikasi Praktik Keperawatan
1. Membantu kilen untuk menerima perubahan tubuhnya
2. Membantu klien beradaptasi dalam peranan keluarga
3. Mengoptimalkan kemandirian klien
4. Mengajari klien tugas baru seperti pemenuhan nutrisi yang baik, mempertahankan kemandirian, memilih aktivitas yang masih dapat dilakukan, dll.

Teori psikososial
Teori disengagement
Orang yang menua menarik diri dari peran yang biasanya dan terikat pada aktivitas yang lebih instropektif dan berfokus diri sendiri. Teori ini meliputi empat konsep dasar:
1. Individu yang menua dan masyarakat secara bersama saling menarik diri
2. Disengagement adalah intrinsic dan tidak dapat dielakkan baik secara biologis dan psikologis
3. Disengagement dianggap perlu untuk keberhasilan penuaan
4. Disengagement bermanfaat baik bagi lansia dan masyarakat
Teori aktivitas
Bebeda dengan teori disengagement, teori ini menjelaskan bahwa kelanjutan aktivitas dewasa tengah penting untuk keberhasilan penuaan. Teori ini tidak adekuat, teori ini tidak menunjukkan dampak perubahan biopsikososial atau adanya kehilangan kemampuan yang multiple pada lansia untuk melanjutkan aktivitas.
Teori kontinuitas (perkembangan)
Kepribadian tetap sama dan perilaku menjadi lebih mudah diprediksi seiring penuaan. Kepribadia dan pola perilaku yang berkembang sepanjang kehidupan menentukan derajat keterikatan dan aktivitas pada masa lansia. Koping yang dipakai sepanjang kehidupan kemungkinan akan menetap ketika memasuki usia tua. Contoh bila dari muda suka ngambek masuk kamar maka ketika tua juga kalau ngambek akan masuk kamar.
Teori psikologi menggambarkan, menjelaskan, dan mengubah perilaku aging di dalam dan antara individu (Baltes and Willis, 1977). Proses perilaku atas minat meliputi sensasi, persepsi, perhatian, memori, proses informasi, perkembangan kepribadian, dan sosialisasi. Orientasi tradisional untuk teori psikologi meliputi asosiasinisme, strukturalisme, fungsionalisme, behaviorism, watak, psikoanalisis, dll. Orientasi modern meliputi biologis, pembelajaran, kognitif, bio-behavioral, lapangan ekologi, perkembangan, dll. (Baltes and Willis, 1977).
Implikasi untuk praktik keperawatan:
1. Mengimplikasikan program untuk meningkatkan memori jangka pendek
2. Menggunakan audio tape recordings yang dibuat oleh keluarga sebagai alat untuk meningkatkan tanggapan positif pada orang tua

Tugas perkembangan Lansia
1. Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
2. Menyesuaikan terhadap masa pension dan perlu rumah atau penetapan pendapatan
3. Menyesuaikan terhadap kematian pasangan
4. Menerima diri sendiri sebagai individu lansia
5. Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup
6. Mendefinisikan ulang hubungan dengan anak yang dewasa
7. Menemukan cara untuk mempertahankan kualitas hidup
Anak yang dewasa perlu menyadari bahwa beberapa perilaku yang tidak biasa yang ditunjukan orang tuanya yang lansia lebih merupakan gejala penyakit bukan tindakan yang bermakna spiritual.